selamat datang di blog raden mas suryo

Rabu, 28 November 2012

Antisipasi Dalam Segala hal



Salah satu kunci dalam pencegahan kecelakaan adalah antisipasi. Dengan mengantisipasi apa yang akan terjadi, hal ini untuk mengambil langkah aman guna mencegah kecelakaan. 
Satu langkah yang dapat kita lakukan adalah dengan mengivestigasi semua kejadian yang hampir menimbulkan celaka (Nearmiss). Kita harus selalu mengamati pada tindakan tidak aman dan hal yang memungkingkan terjadi kecelakaan meskipun tidak menimbulkan cidera. Analisa cidera membuktikan bahwa, rata-rata kasus kecelakaan terjadi diawali dengan kecelakaan yang terjadi karena kecelakaan yang tidak menimbulkan cidera.. 
Jadi kita mengerti bahwa kecelakaan tidak harus mengakibatkan seseorang cidera. Tetapi hal itu mengindikasikan bahwa bahwa terdapat sesuatu yang salah. Jika tidak segera dilakukan perbaikan maka akan besar kemungkinan untuk terjadi kecelakaan dengan kerugian yang lebih besar. 
Kita mengetahui bahwa kecelakaan tanpa cidera orang sekecil apapun kadang masih terjadi. Sebab terjadianya sebenarnya sama dengan kecelakaan yang mengakibatkan cidera dan terdapat cara yang sama untuk mencegahnya. Mencegah kecelakaan jenis ini sangat penting. 


Hampir cidera atau kecelakaan tanpa cidera, sebagaimana semua jenis kecelakaan harus diinvestigasi. Laporkan semua kecelakaan kepada atasan anda. Jika kejadian hamper cidera tidak segera dilaporkan dan tidak diperbaiki akan membawa kepada kecelakaan yang lebih serius. 
Mari kita coba dan mengantisipasi apa yang dapat terjadi dengan peduli terhadap keselamatan, melaporkan semua kejadian hampir celaka. Dengan kata lain kita juga berperan sebagai pemain dalam melakukan tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan.. 

Job Safety Analisis & Enviroment

     Dalam pekerjaan kita atau dalam kehidupan sehari hari, kita selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan. Kita harus lanjut melangkah atau berhenti ataupun setengah setengah....
Sama halnya dengan JSEA (Job Safety Analisis & Enviroment) dalam bekerja. Semua yang kita lakukan ataupun yang kita kerjakan harus terlebuh dahulu kita pelajari, mulai dari :
  1. Uraian dan urutan langkah kerja
  2. Bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan (Dari No.1)
  3. Uraian langkah tindakan pencegahan sebelum bahaya tersebut benar benar timbul
  4. siapa yang akan melakukan pekerjaan itu
    Sebenarnya dalam kegiatan sehari hari kita sudah melakukan atau membuat JSEA, namun tidak secara tertulis,(hanya dalam pemikiran kita)
contoh : pada saat kita melewati jalan yang berlobang ataupun berlumpur, pastinya kita akan berpikir bagaimana caranya agar bisa melewati jalan yang berlobang atau berlumpur tersebut. Dalam hal ini kita sudah membuat JSEA tetapi yang dimaksudkan disini kita membuat JSEA dengan tujuan sebagai patokan atau petunjuk kerja yang bisa diandalkan. Tentunya dalam pembuatan JSEA kita harus tau juga tentang apa maksud dan tujuan dari dibuatnya JSEA tersebut.
     Berikut tujuan atau fungsi dari dibuatnya JSEA :
  1. Untuk pedoman pada saat melakukan pekerjaan yang baru atau belum pernah dikerjakan.
  2. Untuk pedoman bagi karyawan yang baru bekerja dalam melakukan pekerjaan
     Nah dari fungsi dan tujuan ini kita bisa melihat, bahwa potensi potensi kecelakaan serius bisa terjadi pada jenis pekerjaan yang belum pernah dilakukan ataupun pada karyawan yang baru.
maka dari itu kita harus benar benar konsentrasi dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan ataupun timbulnya bahaya di lingkungan kerja kita.

Mudah mudahan bermanfaat, salam safety

Selasa, 27 November 2012

Ganjal Pada Saat Perbaikan Unit



Salah satu hal yang penting dalam pemeliharaan dan perbaikan unit termasuk didalamnya tentang pemasangan ganjal. Karena jika hal ini tidak dilakukan dengan baik dapat mengkibatkan kecelakaan. Bahaya dari unit yang tidak diganjal antara lain adalah unit dapat menggelinding sehingga dapat menabrak orang maupun barang yang berakibat terjadinya cidera maupun terjadi kerugaian harta benda.

Kapan ganjal digunakan
Unit tidak selalu bergerak, tetapi ada kalanya unit harus berhenti, baik berhenti secara normal (parkir) maupun karena kerusakan. Pada saat berhenti normal/parkir dan semua sistem pengereman berfungsi dengan baik maka kecil kemungkinannya unit untuk berjalan sendiri.
Tetapi jika unit berhenti pada saat ada kerusakan atau perbaikan, maka kemungkinan sistem akan ada yang terganggu. Pada saat ini harus apabila unit parkir pada saat service harus dipasang ganjal. Selain itu pada saat unit diparkir pada permukaan yang menanjak atau menurun juga harus dipasang ganjal.

Penempatan ganjal adalah hal penting. Maksud pengganjalan adalah untuk mengunci roda agar tidak bergerak sehingga unit tidak bergerak. Bagaimanapun jika ganjal tidak ditempatkan pada posisi yang benar maka ganjal tersebut tidak dapat mencegah pergerakan unit. Bagian yang paling aman untuk meletakkan ganjal adalah pada gandengan axle unit. Alasannya adalah, jika unit bergerak maju masih tertahan oleh ganjal, demikian jika unit bergerak mundur. Jika dipasang di depan atau dibelakang, maka unit masih bisa melompat ganjal.

Pengganjalan roda membantu menghindarkan kecelakaan. Gunakanlah ganjal saat memeriksa atau memperbaiki unit!

Senin, 26 November 2012

Rambu Rambu Lalulintas




Salah satu penyumbang data kecelakaan kerja yang besar adalah kecelakaan lalulintas di area tambang, karena kegiatan pertambangan kususnya tambang terbuka tidak bisa dilepaskan dengan penggunaan kendaraan operasional dan alat – alat berat sebagai pengangkut bahan galian / alat pemindah tanah. Dengan demikian usaha pencegahan kecelakaan yang dilakukan salah satunya adalah dengan membuat aturan lalu lintas tambang yang diikuti dengan pemasangan rambu – rambu lalu lintas, macam dan jenis rambu lalulintas yang dipakai di aera pertambangan tidak berbeda dengan rambu yang dipakai pada laulintas umum yaitu : Rambu Larangan, rambu perintah dan rambu peringatan.
Kecelakaan yang terjadi salah satunya disebabkan oleh tidak dipatuhinya rambu – rambu lalintas yang ada misalnya :
1.  Rambu STOP artinya setiap kendaraan yang melewati rambu tersebut  harus berhenti sejenak, artinya semua roda tidak ada yang bergerak untuk waktu beberapa menit.
    Mengapa harus STOP…….??? Rambu ini biasanya dipasang pada pertigaan atau perempatan, fungsinya adalah untuk memastikan adanya kendaraan lain dari arah kanan dan kiri yang akan melintas agar tidak terjadi tabarakan. Contoh pelanggaran rambu ini pernah terjadi di salah satu perusahaan tambang di Kutai Timur, Kalimantan Timur : “kendaraan LV yang terlindas oleh Unit 777 dari arah kanan karena tidak berhenti di rambu STOP “.
2.  Rambu Give Way / rambu beri kesempatan artinya kita harus memberikan kesempatan atau memberikan prioritas kepada setiap kendaraan yang akan melintas didepan kita, rambu ini biasanya dipasang di perempatan atau pertigaan. Pada rambu ini kita tidak diwajibkan untuk berhenti tetapi kita dianjurkan untuk berjalan pelan – pelan guna memberikan kesempatan kepada kandaraan lain yang akan melintas.
3.  Rambu Dilarang Mendahului artinya kita tidak boleh mendahului kendaraan lain yang berada di depan kita sampai batas area yang ditentukan, rambu ini biasanya dipasang pada jalan – jalan yang berkelok, jalan yang menanjak dan menurun. Mengapa dipasang rambu ini sebab pada daerah tersebut pandangan kita sangat terbatas sehingga kita tidak mengetahui adanya unit lain yang melintas berlawanan arah dengan kita.

Dan masih banyak lagi rambu – rambu lalulintas yang lain yang harus kita patuhi, …..semua tergantung kepada kita ..” Selamat itu yang utama “.

Rambu Rambu Lalulintas




Salah satu penyumbang data kecelakaan kerja yang besar adalah kecelakaan lalulintas di area tambang, karena kegiatan pertambangan kususnya tambang terbuka tidak bisa dilepaskan dengan penggunaan kendaraan operasional dan alat – alat berat sebagai pengangkut bahan galian / alat pemindah tanah. Dengan demikian usaha pencegahan kecelakaan yang dilakukan salah satunya adalah dengan membuat aturan lalu lintas tambang yang diikuti dengan pemasangan rambu – rambu lalu lintas, macam dan jenis rambu lalulintas yang dipakai di aera pertambangan tidak berbeda dengan rambu yang dipakai pada laulintas umum yaitu : Rambu Larangan, rambu perintah dan rambu peringatan.
Kecelakaan yang terjadi salah satunya disebabkan oleh tidak dipatuhinya rambu – rambu lalintas yang ada misalnya :
1.  Rambu STOP artinya setiap kendaraan yang melewati rambu tersebut  harus berhenti sejenak, artinya semua roda tidak ada yang bergerak untuk waktu beberapa menit.
    Mengapa harus STOP…….??? Rambu ini biasanya dipasang pada pertigaan atau perempatan, fungsinya adalah untuk memastikan adanya kendaraan lain dari arah kanan dan kiri yang akan melintas agar tidak terjadi tabarakan. Contoh pelanggaran rambu ini pernah terjadi di salah satu perusahaan tambang di Kutai Timur, Kalimantan Timur : “kendaraan LV yang terlindas oleh Unit 777 dari arah kanan karena tidak berhenti di rambu STOP “.
2.  Rambu Give Way / rambu beri kesempatan artinya kita harus memberikan kesempatan atau memberikan prioritas kepada setiap kendaraan yang akan melintas didepan kita, rambu ini biasanya dipasang di perempatan atau pertigaan. Pada rambu ini kita tidak diwajibkan untuk berhenti tetapi kita dianjurkan untuk berjalan pelan – pelan guna memberikan kesempatan kepada kandaraan lain yang akan melintas.
3.  Rambu Dilarang Mendahului artinya kita tidak boleh mendahului kendaraan lain yang berada di depan kita sampai batas area yang ditentukan, rambu ini biasanya dipasang pada jalan – jalan yang berkelok, jalan yang menanjak dan menurun. Mengapa dipasang rambu ini sebab pada daerah tersebut pandangan kita sangat terbatas sehingga kita tidak mengetahui adanya unit lain yang melintas berlawanan arah dengan kita.

Dan masih banyak lagi rambu – rambu lalulintas yang lain yang harus kita patuhi, …..semua tergantung kepada kita ..” Selamat itu yang utama “.