selamat datang di blog raden mas suryo

Kamis, 26 Juli 2012

MANFAAT DONOR DARAH


Simbiosis mutualisme
itulah yang akan kita rasakan jika kita melakukan donor 
darah, sebab setiap tetes darah yang kita sumbangkan
tidak hanya dapat memberikan kesempatan hidup bagi
yang menerima tetapi juga memberikan
manfaat kesehatan  bagi pendonornya. 
Menurut Dr. Lukman Asyafii Sp.PD dari Fakultas
kedokteran Universitas Airlangga,
“Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah 
bisa membuat kita menjadi lemas adalah salah”.
Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan
bereaksi langsung dengan membuat penggantinya.
Jadi, kita tidak akan mengalami kekurangan darah.
Selain membuat tubuh memproduksi darah-darahbaru,
ada lima manfaat kesehatan lain yang bisa kita
rasakan:
1. Menjaga kesehatan jantung
Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat
seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit
jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darahbisa
menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi
tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini
sama dengan memperbesar peluang terkena serangan
jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah
maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini
artinya menurunkan risikopenyakit jantung

2. Meningkatkan produksi sel darah merah
Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi
jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik
dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum
tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah
merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor
kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali
kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah
menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi
pembuatan darah baru.
3. Membantu penurunan berat tubuh
Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan
pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan
memberikan sekitar 450 ml darah, akanmembantu
proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah
jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang
kita ramping.
4. Mendapatkan Kesehatan Psikologis
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya
kepada yang membutuhkan akan membuat kita
merasakan kepuasan psikologis. Sebuah
penelitian menemukan, orang usia lanjut yang
rutin menjadi pendonor darah akan merasakan
tetap berenergi dan bugar.
5. Mendeteksi Penyakit Serius
Setiap kali kita ingin mendonorkan darah,
prosedur standarnya adalah darah kita akan
diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti
HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria.
Bagi yang menerima donor darah, ini adalah
informasi penting untuk mengantisipasi penularan
penyakit melalui transfusidarah. Sedangkan untuk
kita, ini adalah “rambu peringatan” yang baik
agar kita lebih perhatian terhadap kondisi
kesehatan kita sendiri.

Setelah menginjak usia 18 tahun, cobalah
untuk membiasakan diri mendonorkan darah
setiap tiga bulan sekali. Tidak hanya akan
memberikan perasaanyang senang karena dapat
membantu sesama, namun bermanfaat positif
bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Dan usia
maksimal untuk melakukan kebiasaan baik ini
adalah hingga berusia 65 tahun. Jadi jangan
tunggu lama lagi, ayo…saatnya donor darah!
Syarat Pendonor:
1. Usia 17 - 60 tahun (usia 61 - 65 tahun masih
boleh, namun selang waktu dengan donor
berikutnya minimal 6 bulan)
2. Berat badan pada donor pertama minimal 45 kg,
selanjutnya minimal di atas 50 kg.
3. Hb 12,5 - 17 gr%
4. Tidak sedang haid, hamil dan menyusui
5. Tidak menderita penyakit yang dapat menular
melalui darah ( HIV / AIDS, Hepatitis B / C,
sifilis, malaria ).
6. Tidak menderita penyakit gangguan darah,
jantung, ginjal, kencing manis dan sering
pingsan.