Lampu
pada dasarnya diciptakan sebagai alat penerang untuk menbantu
penglihatan pada saat keadaan di sekitar kita gelap gulita. Namun,
lampu-lampu yang terpasang pada kendaraan mempunyai fungsi lebih dari
sekedar alat penerang di saat gelap.
Secara
umum, orang akan berpendapat lampu hanya berfungsi sebagai alat
penerang. Pendapat itu benar, tetapi hanya untuk fungsi lampu utama (headlights) di bagian depan kendaraan. Sementara lampu yang dipasang di mobil atau motor tidak hanya lampu utama.
Lampu bukan hanya sekedar alat penerang. Lampu adalah alat komunikasi antar sesama pemakai jalan.
Sebenarnya,
sebagian besar lampu yang dipasang di mobil atau motor lebih banyak
berfungsi sebagai alat komunikasi daripada untuk penerang.
KENALI LAMPU
Bagian
depan dan belakang kendaraan bermotor wajib dilengkapi dengan beberapa
jenis lampu. Pada bagian depan, terdapat tiga set lampu yang wajib
dipasang dan berfungsi dengan baik, yakni lampu utama (berwarna putih),
lampu senja atau lampu kota (putih), dan lampu sein (kuning).
Lampu-lampu
ini sudah menjadi perlengkapan standar saat mobil/motor keluar dari
pabrik. Pada beberapa mobil keluaran terbaru, lampu kabut (foglamp) juga menjadi perlengkapan standar yang dipasang di bagian depan mobil.
Sementara
di bagian belakang mobil terdapat lima set lampu yang menjadi
perlengkapan standar wajib. Yakni, lampu penanda belakang (taillight) warna
merah), lampu rem (merah), lampu sein (kuning), lampu mundur (putih).
Dan lampu penerang plat nomor (putih). Untuk kendaraan yang beroperasi
di areal tambang ada lampu tambahan yang dipasang pada bagian atas
kendaraan (rotary lamp). Semua lampu tersebut kecuali lampu rem dapat
diaktifkan dari tuas dan tombol yang terletak di dekat roda atau setang
kemudi. Posisi dan penggunaan tuas-tuas ini dapat dibaca pada buku
petunjuk pemakaian (buku manual) kendaraan masing-masing.
Secara
umum, tuas pengaktif lampu utama pada mobil-mobil buatan jepang
terletak disebelah kiri roda kemudi. Bentuknya tuas putar yang terdiri
atas dua tingkat putaran. Sementara tuas pengaktif lampu sein dan lampu
dim (pass lights) terletak disebelah kanan roda kemudi.
Saat tuas pengaktif lampu utama diputar sekali, lampu-lampu yang akan aktif adalah lampu senja (lampu kota),
lampu penanda belakang, dan lampu penerang plat nomor. Aktifkan
lampu-lampu ini saat cahaya matahari mulai redup, biasanya pada senja
atau menjelang matahari terbit.
Pada
waktu-waktu itu, kondisi di sekitar kita masih dapat terlihat, tetapi
tak jelas atau remang-remang. Dalam kondisi demikian, orang perlu
menyalakan lampu sekedar menjadi penanda agar kendaraannya terlihat
pengguna jalan lain.
Fungsi
lampu tidak hanya agar kita bisa melihat orang lain, tetapi juga agar
orang lain bisa melihat kita. Meski berkendara di tengah kota yang
terang benderang, tetap nyalakan lampu agar orang tahu keberadaan kita.
SESUAI FUNGSINYA
Apabila
tuas lampu diputar sekali lagi, lampu utama akan menyala. Aktifkan
lampu utama hanya pada saat hari sudah benar-benar gelap dan orang tak
bisa melihat kondisi jalan di depan atau pada perusahaan tambang yang
memang diwajibkan untuk mengaktifkan lampu utama.
Lampu utama terdiri dari dua jenis, yakni lampu dekat (low beam) dan lampu jauh (high beam). Saat lampu jauh diaktifkan, terdapat indicator high beam berwarna biru yang menyala pada panel indicator dashboard.
Kedua jenis lampu dibuat dengan fungsi masing-masing. Pada saat kondisi normal dan jalan ramai, cukup nyalakan lampu dekat.
Namun,
saat menempuh jalan luar kota yang gelap dan sepi, nyalakan lampu jauh
yang memiliki sudut lebih tinggi hingga daya jangkauan sinar lampu lebih
jauh ke depan. Konsekwensinya, kendaraan yang datang dari arah yang
berlawanan akan silau terkena sorot lampu tersebut.
Menggunakan
lampu jauh tidak pada tempatnya, selain melanggar etika dan sopan
santun berkendaraan, juga dapat membahayakan pengguna jalan lain.
Saat pengendara dari arah berlawanan silau, dia tidak bisa melihat kondisi jalan di depannya. Itu bisa sangat berbahaya.
Lampu jauh ini juga menyala saat tuas lampu dim (pass ligh)
diaktifkan, yakni dengan menarik tuasnya kearah pengemudi. Fungsi lampu
dim untuk memberi isyarat peringatan kepada pengguna jalan lain.
Gunakan isyarat lampu ini saat hendak mendahului kendaraan.
Lampu
dim juga dipakai untuk memberi peringatan kepada kendaraan dari arah
berlawanan yang masuk ke jalur yang sedang dilalui. Kedipkan lampu dim
satu atau dua kali sudah cukup untuk meminta perhatian pengguna jalan
lain.
Jangan
gunakan lampu dim terlalu sering karena lampu dim dan klakson
melambangkan sikap orang yang berteriak atau melotot. Kita bisa di
anggap tidak sopan dan membuat marah pengendarap lain.
BERBAGAI MITOS DAN SALAH KAPRAH
Terdapat
berbagai mitos dan salah kaprah yang sering dilakukan pengendara tentang
lampu kendaran. Selain tak tepat, penggunaan lampu yang salah kaprah
ini juga bisa berbahaya dan menimbulkan resiko kecelakaan.
1 Mengaktifkan lampu hazard. Lampu hazard diaktifkan dengan menekan tombol darurat yang ditandai dua segitiga merah di dashboard.
Saat lampu ini aktif lampu sein disebelah kanan dan kiri akan berkedip.
Fungsi lampu ini untuk menandakan mobil berhenti dalam keadaan darurat,
misalnya karena kerusakan atau pecah ban.
Salah
kaprah yang sering dilakukan pada umumnya adalah menyalakan lampu
hazard saat memasuki terowongan, hujan deras, dan berdebu. Bahkan ada
yang memahami lampu ini sebagai lampu sein lurus.
2. Menyalakan lampu kabut. Sesuai
dengan namanya , lampu kabut berfungsi menerangi jalan dan menandai
posisi kendaraan saat pandangan terhalang kabut tebal., asap, dan hujan
deras. Intensitas lampu kabut yang sangat kuat (hingga mampu menembus
kabut) dapat mengganggu pengguna jalan lain saat dipakai dalam keadaan
normal.
Banyak pengendara mobil yang mengaktifkan lampu kabut saat cuaca cerah. Itu salah kaprah dan berbahaya.
3. Mengganti warna lampu. Warna lampu-lampu insyarat pada kendaraan, seperti lampu rem, sein, dan lampu mundur sudah menjadi kesepakatan Internasional.
Jangan menukar warna lampu-lampu tersebut karena dapat memunculkan
salah paham dan berbahaya bagi pengendara lain. Kita masih sering temui
pemilik kendaraan menukar warna lampu rem atau lampu belakang menjadi
putih.
4. Lebih terang, lebih “keren”.
Banyak pengguna mobil yang mengganti bola lampu utama dengan daya
listrik lebih besar.atau mengganti dengan jenis xenon untuk mendapatkan
sinar lebih terang.
Intensitas
lampu yang lebih besar dan panas dapat menghanguskan reflector lampu
utama. Pada akhirnya sinar lampu justru menjadi lebih redup. Sinar lampu
xenon yang berwarna putih kebiruan juga tidak cocok digunakan di daerah
tropis karena dirancang untuk kawasan empat musim yang bersalju.
Saat
dipakai di daerah tropis, lampu xenon justru tidak menerangi secara
maksimal. Selain itu, perlombaan terang-terangan sinar lampu dapat
berbahaya karena menyilaukan pengendara dari arah berlawanan. Gunakan
bola lampu sesuai spesifikasi standart pabrik yang tertera di buku
manual. Daya standar lampu utama mobil keluaran pabrik adalah 60/55 watt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar