Tema
Safety Talk/ Toolbox- Juni 2020
HENTIKAN MENGAMBIL JALAN PINTAS! Selalu ikuti SOP/JSA!
Minggu 1 : 1 – 11 Juni 2020
Kenali dan kendalikan potensi bahaya pekerjaan Anda
1 Juni Kenali
sumber – sumber bahaya pekerjaan Anda
2 Juni Kenali potensi
bahaya yang bersumber dari peralatan kerja
3 Juni Kenali
potensi bahaya yang bersumber dari pekerja
4 Juni Kenali
potensi bahaya yang bersumber dari metode/cara kerja
5 Juni Kenali
potensi bahaya yang bersumber dari material yang digunakan
6 Juni Kenali
potensi bahaya yang bersumber dari lingkungan kerja
7 Juni Pahami dan
terapkan hirarki pengendalian potensi bahaya/resiko
8 Juni Kendalikan
potensi bahaya yang bersumber dari peralatan kerja
9 Juni Kendalikan
potensi bahaya yang bersumber dari pekerja
10 Juni Kendalikan
potensi bahaya yang bersumber dari metode/cara kerja
11 Juni Kendalikan
potensi bahaya yang bersumber dari material dan lingkungan
Minggu 2 : 12 – 18 Juni 2020
Susun
JSA bila SOP tidak ada
12 Juni Pahami
pentingnya S0P (Standard Operating Procedure)
13 Juni Pahami SOP
pekerjaan yang Anda lakukan
14 Juni Ikuti SOP
pekerjaan yang Anda lakukan
15 Juni Pahami
pentingnya JSA (Job Safety Analysis) bila SOP tidak ada
16 Juni Susun JSA
bila SOP tidak ada
17 Juni Sosialisasikan
JSA kepada semua pekerja
18 Juni Monitor penerapan
JSA selama pekerjaan berlangsung
Minggu 3 : 19 – 25 Juni 2020
Periksa peralatan dan lingkungan kerja sebelum
mulai bekerja
19 Juni Kenali
peralatan kerja yang akan digunakan
20 Juni Kenali dan kendalikan potensi bahaya peralatan kerja
yang akan digunakan
21 Juni Periksa
peralatan kerja sebelum digunakan
22 Juni Pastikan
peralatan kerja telah lulus commisioning/testing
23 Juni Jangan
gunakan peralatan kerja yang rusak/tidak standar
24 Juni Periksa lingkungan
kerja sebelum pekerjaan dimulai
25 Juni Kendalikan
potensi bahaya yang bersumber dari lingkungan kerja
Minggu 4 : 26 – 31 Juni 2020
Jangan mengambil jalan pintas
26 Juni Kenali dan kendalikan bahaya pada pekerjaan Anda
27 Juni Kendalikan potensi
bahaya/resiko dengan mengikuti SOP/JSA
28 Juni Jangan mengambil
jalan pintas yang membahayakan keselamatan
29 Juni Hentikan
pekerjaan yang tidak aman
30 Juni Laporkan
pekerjaan yang tidak aman kepada supervisor
Juni 2012
1 Juni
Tema keselamatan bulan Juni 2020 adalah Hentikan mengambil jalan pintas! Selalu
Ikuti SOP/JSA!
Tema minggu pertama Juni 2020 adalah Kenali dan kendalikan potensi bahaya
pekerjaan Anda.
Kenali sumber – sumber bahaya pekerjaan yang kita
lakukan. Potensi bahaya pekerjaan dapat berasal dari peralatan kerja yang kita
gunakan, cara atau metode kerja yang kita terapkan, material yang digunakan,
lingkungan kerja di mana pekerjaan dilakukan atau bahkan bersumber dari pekerja
sendiri.
2 Juni
Kenali potensi bahaya yang berasal dari peralatan
kerja yang kita gunakan. Peralatan kerja atau tools, alat berat atau kendaraan yang kita operasikan merupakan
sumber bahaya yang sewaktu – waktu dapat mencederai kita. Contoh sumber bahaya
yang berasal dari peralatan kerja adalah alat berat atau kendaraan yang mengalami
kerusakan pada rem atau kemudinya.
3 Juni
Kenali potensi bahaya yang berasal dari pelaku pekerjaan
atau pekerja. Ada tiga aspek kompetensi pekerja yang mendukung proses kerja aman, yaitu
pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Bila salah satunya tidak terpenuhi berarti
pekerja tidak kompeten dalam melakukan pekerjaan. Bila pekerja yang tidak
kompeten tetap bekerja maka akan terjadi kecelakaan yang bersumber pada
ketidakmampuan pekerja untuk bekerja dengan aman.
4 Juni
Kenali potensi bahaya yang bersumber dari metode
atau cara kerja. Cara atau metode bagaimana sebuah pekerjaan akan dilakukan
harus ditetapkan sebelum pekerjaan dimulai. Selain aspek bagaimana pekerjaan
akan dilakukan sampai dengan selesai, metode kerja juga harus mencakup aspek
keselamatan pekerja, aset/alat dan lingkungan. Penerapan metode kerja yang
tidak tepat bisa menyebabkan kecelakaan.
5 Juni
Kenali potensi bahaya yang bersumber dari material
yang digunakan. Sebelum melakukan pekerjaan kenali jenis dan sifat material
yang akan digunakan dalam bekerja. Kenali apakah material berupa benda padat,
cair atau gas. Kenali juga apakah material bisa mencederai langsung, mengandung
racun atau membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. Gagal mengantisipasi
dan mengendalikan potensi bahaya yang berasal dari material dapat menyebabkan
kecelakaan.
6 Juni
Kenali potensi bahaya yang bersumber dari lingkungan kerja. Lingkungan
tempat pekerjaan dilakukan bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Jalan
berdebu atau licin setelah hujan, tanah longsor atau kegelapan merupakan contoh
potensi bahaya yang berasal dari lingkungan kerja. Tidak mengantisipasi dan
mengendalikan potensi bahaya yang berasal dari lingkungan kerja dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
7 Juni
Pahami dan terapkan hirarki pengendalian potensi bahaya atau resiko
pekerjaan. Ada lima hirarki pengendalian bahaya atau resiko, yaitu eliminasi
atau penghilangan, substitusi atau penggantian, rekayasa termasuk di dalamnya
isolasi, administrasi dan pemakaian alat pelindung diri (PPE). Lakukan pengendalian
bahaya/resiko ini secara hirarkial yaitu terapkan mulai dari kontrol paling
efektif yang memungkinkan.
8 Juni
Kendalikan potensi bahaya yang bersumber dari peralatan kerja. Salah satu
langkah penting untuk mengendalikan potensi bahaya yang berasal dari peralatan
adalah melakukan pre–start check
peralatan yang akan digunakan untuk bekerja. Bila ditemukan kerusakan, segera
tindaklanjuti. Misalnya bila ditemukan kerusakan pada bagian kritis
pengoperasian alat/kendaraan misalnya rem, kemudi atau sabuk pengaman operator,
maka alat/kendaraan tidak boleh dioperasikan sampai dengan kerusakan diperbaiki
dan alat/kendaraan dinyatakan aman untuk dioperasikan.
9 Juni
Kendalikan potensi bahaya atau resiko yang bersumber dari pekerja. Salah
satu aspek penting agar seseorang dapat bekerja dengan aman adalah terpenuhinya
kompetensi untuk melakukan pekerjaan. Pastikan pekerja, terutama yang melakukan
pekerjaan beresiko, adalah orang yang benar – benar kompeten untuk melakukan
pekerjaan. Selain kompetensi, masih banyak sumber bahaya yang berasal dari
pekerja, misalnya faktor kesehatan, stress dan keletihan, yang harus juga
dikendalikan agar seseorang dapat bekerja dengan aman.
10 Juni
Kendalikan potensi bahaya atau resiko yang bersumber dari metode atau cara
kerja yang tidak tepat. Salah satu contoh perangkat untuk mengendalikan potensi
bahaya yang bersumber dari metode atau cara kerja adalah prosedur pengoperasian
standar (SOP) atau analisis keselamatan kerja (JSA). Dengan adanya prosedur
pengoperasian standar atau analisis keselamatan kerja, selain pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai target, keselamatan juga ditempatkan sebagai prioritas.
11 Juni
Kendalikan potensi bahaya atau resiko yang bersumber dari material yang
digunakan dan lingkungan kerja. Salah satu cara mengendalikan potensi bahaya
yang bersumber dari material adalah dengan mengenakan PPE yang sesuai atau
dengan mengikuti petunjuk dalam MSDS untuk penggunaan bahan – bahan kimia. Sedangkan
potensi bahaya lingkungan dapat dikendalikan misalnya dengan melakukan inspeksi
lingkungan kerja sebelum bekerja dan menindaklanjuti temuan inspeksi.
12 Juni
Tema safety minggu kedua Juni 2020 adalah Susun JSA bila SOP tidak ada.
Pahami pentingnya Prosedur Pengoperasian Standar
atau SOP. SOP merupakan petunjuk yang harus dijadikan acuan untuk melaksanakan
pekerjaan dengan aman. Oleh karena itu, sebelum kita memulai pekerjaan beresiko
apalagi beresiko tinggi, pastikan SOP telah dibuat dan disosialisasikan kepada
pekerja yang terlibat dalam pekerjaan itu.
13 Juni
Pahami SOP pekerjaan yang akan Anda lakukan.
Bertanyalah kepada supervisor Anda bila ada bagian dari SOP yang tidak Anda
pahami. Pemahaman yang baik terhadap SOP akan menentukan keselamatan para
pekerja dan tingkat keberhasilan pekerjaan yang dilakukan.
14 Juni
Ikuti SOP pekerjaan yang Anda lakukan. Setelah
Anda memahami apa yang tertulis dalam SOP, ikuti apa yang tertulis di dalamnya.
Bila ada
keraguan, jangan mengambil jalan pintas, tetapi bertanyalah kepada atasan
Anda.
15 Juni
Pahami pentingnya JSA
bila SOP tidak ada. Bila pekerjaan yang akan dilakukan berpotensi bahaya,
sementara SOP belum disusun, sebuah Analisis Keselamatan Kerja atau JSA harus
dilakukan. Agar JSA yang dilakukan benar dan valid sebagai perangkat
pengidentifikasian dan pengendalian potensi bahaya pekerjaan, penyusunannya
harus dilakukan oleh supervisor atau petugas safety yang telah terlatih dalam penyusunan JSA.
16 Juni
Susun JSA bila SOP tidak ada. Berikut adalah gambaran sekilas langkah –
langkah penyusunan JSA:
§ Pertama, kenali dan pilih pekerjaan. Hanya pekerjaan berpotensi
bahaya yang memerlukan JSA.
§ Kedua, bagi pekerjaan ke dalam beberapa langkah logis.
§ Ketiga, kenali potensi bahaya atau resiko pada setiap
langkah pekerjaan.
§ Keempat, buatlah solusi untuk mengendalikan setiap
potensi bahaya.
§ Langkah terakhir, catat JSA pada formulir dan tinjau
kembali setelah pekerjaan selesai.
17 Juni
Sosialisasikan JSA kepada semua pekerja. Semua
pekerja harus memahami JSA yang telah disusun. Atasan bersama – sama dengan
fasilitator penyusunan JSA wajib mensosialisasikan JSA kepada seluruh pekerja
yang terlibat dalam pekerjaan beresiko yang akan dilakukan.
18 Juni
Ikuti JSA sepanjang pekerjaan berlangsung. Karena JSA merupakan dokumen otentik petunjuk
pelaksanaan pekerjaan, semua pekerja harus mengikutinya. Ketidakpatuhan
terhadap JSA dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan serta tidak tercapainya
target pekerjaan.
19 Juni
Tema keselamatan minggu ketiga Juni 2020 adalah Periksa peralatan dan lingkungan kerja sebelum mulai bekerja.
Kenali peralatan kerja yang akan digunakan. Sebelum memulai suatu
pekerjaan, kita harus mengetahui pekerjaan apa yang akan kita lakukan dan
peralatan apa saja yang akan kita gunakan untuk melakukan pekerjaan. Selain
mengetahui jenis peralatan, kita harus pula mengetahui potensi bahaya peralatan
yang kita gunakan.
20 Juni
Identifikasi dan kendalikan potensi bahaya yang bersumber dari peralatan
kerja yang akan kita gunakan. Setiap alat yang kita gunakan bisa menjadi sumber
bahaya. Oleh sebab itu, setiap peralatan beresiko tinggi selalu dilengkapi
dengan penilaian resiko/risk assesment. Siapapun yang
menggunakan jenis peralatan seperti ini harus memahami risk assessment untuk peralatan itu. Dengan memahami risk assessment peralatan kerja, kita
akan lebih waspada terhadap potensi bahaya peralatan kerja yang kita gunakan.
21 Juni
Selalu periksa peralatan kerja sebelum digunakan. Meskipun sebagian
besar peralatan kerja telah diperiksa oleh petugas yang berwenang pada saat commisioning atau pemeriksaan lain,
bukan berarti kita bisa berasumsi bahwa peralatan selalu aman untuk digunakan.
Pemeriksaan rutin sebelum peralatan digunakan harus tetap dilakukan agar
kondisi bahaya yang bersumber dari peralatan kerja dapat diketahui dan
dikendalikan.
22 Juni
Pastikan peralatan kerja yang Anda gunakan telah lulus commisioning. Commisioning merupakan upaya perusahaan untuk memastikan alat dan
kendaraan yang digunakan di lingkungan KPC telah benar – benar aman untuk
bekerja. Bila Anda menjumpai alat atau kendaraan yang digunakan di wilayah KPC
belum pernah di-commisioning atau di-test, segeralah Anda melaporkannya
kepada atasan atau petugas safety.
23 Juni
Jangan gunakan peralatan yang tidak memenuhi standar keselamatan yang
ditetapkan perusahaan. Sesuai dengan ketentuan Aturan Baku KPC No.1, bila kita
mengetahui peralatan kerja kita mengalami kerusakan yang membahayakan
keselamatan, kita harus menghentikan pemakaian peralatan itu dan segera melaporkannya
kepada atasan atau pihak yang berwenang. Mereka yang akan menentukan langkah
apa yang harus diambil dengan peralatan yang rusak itu.
24 Juni
Periksa lingkungan kerja sebelum pekerjaan dimulai.
Selain
memeriksa peralatan kerja yang akan kita gunakan, periksa pula lingkungan di
mana pekerjaan akan dilakukan. Identifikasi potensi bahaya lingkungan yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Bila Anda memiliki pengetahuan, ketrampilan
dan wewenang untuk mengendalikan bahaya yang ada, lakukan! Bila tidak memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan wewenang untuk mengendalikan bahaya, laporkan
kepada atasan atau pihak yang berwenang.
25 Juni
Kendalikan potensi bahaya atau resiko
yang berasal dari lingkungan kerja. Potensi bahaya yang berasal dari lingkungan
kerja dapat dikendalikan dengan langkah awal melakukan inspeksi lingkungan
kerja yang memadai dan menindaklanjuti temuan inspeksi. Temuan–temuan yang
dapat menyebabkan kecelakaan fatal harus diprioritaskan untuk dikendalikan
sebelum pekerjaan dilakukan.
26 Juni
Tema keselamatan minggu keempat Juni 2020 adalah Jangan mengambil jalan pintas.
Sebelum
memulai pekerjaan, Anda harus mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dan Anda harus mengendalikan bahaya tersebut supaya Anda
bisa bekerja dengan aman. Bila pekerjaan itu tidak
aman, jangan dilakukan dan beritahu supervisor Anda. Bila Anda ragu apakah tugas itu aman, bertanyalah
kepada supervisor.
27 Juni
Anda harus
mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan sebelum
mulai bekerja. Bila terdapat Prosedur Pengoperasian Standar (SOP) untuk
pekerjaan itu, Anda harus mengikutinya. Bila tidak
terdapat SOP dan pekerjaan itu berpotensi bahaya, Anda harus melakukan Analisis
Keselamatan Kerja (JSA).
28 Juni
Jangan mengambil jalan pintas yang membahayakan
keselamatan. Jalan pintas memang dapat mempersingkat waktu, menghemat tenaga dan biaya
tetapi bila jalan pintas yang dilakukan dapat mengakibatkan kecelakaan dan
cedera, jalan pintas yang dilakukan justru akan merugikan perusahaan dan
karyawan sendiri. Oleh karena itu, selalu ikuti prosedur bekerja aman
atau JSA selama melakukan pekerjaan.
29 Juni
Hentikan pekerjaan yang tidak aman. Pekerjaan yang
tidak aman
harus dihentikan, karena bila terus dilakukan akan menyebabkan kecelakaan.
Pekerjaan boleh dilakukan kembali bila kontrol terhadap bahaya dan resiko pekerjaan
telah dilakukan.
30 Juni
Laporkan pekerjaan yang tidak aman kepada
supervisor atau atasan langsung. Melaporkan bahaya merupakan tugas setiap
individu. Apabila Anda memiliki wewenang dan kemampuan untuk mengendalikan
bahaya, lakukan itu. Tetapi bila tidak memiliki dua syarat itu, laporkan
kondisi bahaya yang ada kepada supervisor atau pihak yang berwenang di
lingkungan kerja itu.
Selesai
”SAFETY IS SIMPLE, LIKE AS A B C
Always Be Careful”